Press "Enter" to skip to content

Revolusi Pertanian Indonesia: Peran Energi Listrik dalam Produktivitas Tani

Indonesia sedang berada di ambang revolusi pertanian modern, didorong oleh integrasi energi listrik dalam berbagai aspek budidaya. Pemanfaatan listrik telah mengubah wajah pertanian tradisional menjadi sektor yang lebih efisien dan produktif, menjanjikan peningkatan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

Salah satu kontribusi terbesar energi listrik adalah dalam sistem irigasi. Pompa air bertenaga listrik jauh lebih efisien dibandingkan pompa manual atau diesel, memungkinkan petani untuk mengairi lahan dengan lebih teratur dan hemat waktu. Sebagai contoh, di Subak Jatiluwih, Bali, sejak pemasangan pompa listrik pada awal tahun 2023, para petani melaporkan peningkatan hasil panen padi hingga 15% karena ketersediaan air yang stabil. Bapak Wayan Suardana, seorang petani setempat, menyatakan bahwa sebelumnya mereka harus menghabiskan berjam-jam memompa air secara manual, namun kini proses irigasi dapat dilakukan secara otomatis.

Selain irigasi, listrik juga berperan penting dalam operasional pascapanen. Penggunaan mesin penggiling padi, pengering gabah, dan mesin pengemas bertenaga listrik telah mempercepat proses pascapanen, mengurangi tingkat kehilangan hasil, dan meningkatkan kualitas produk. Di sentra produksi bawang merah Brebes, Jawa Tengah, penggunaan pengering listrik pada musim hujan tahun 2024 terbukti signifikan dalam menyelamatkan panen dari pembusukan, yang sebelumnya sering terjadi akibat cuaca ekstrem. Data dari Dinas Pertanian Kabupaten Brebes menunjukkan penurunan angka kerugian pascapanen bawang merah hingga 20% sejak adopsi teknologi ini.

Lebih jauh, listrik juga mendukung perkembangan pertanian presisi dan modern. Rumah kaca dengan pengaturan suhu dan kelembaban otomatis, didukung listrik, memungkinkan budidaya tanaman tertentu di luar musim atau di daerah yang kurang cocok. Di sebuah agropark di Lembang, Bandung Barat, misalnya, budidaya stroberi menggunakan sistem hidroponik yang sepenuhnya mengandalkan listrik untuk nutrisi dan pencahayaan, menghasilkan panen sepanjang tahun dengan kualitas premium. Inovasi ini membuka peluang baru bagi petani untuk diversifikasi produk dan memasuki pasar dengan nilai tambah lebih tinggi.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan PLN terus mendorong program elektrifikasi pedesaan untuk mendukung revolusi pertanian ini. Pada tanggal 15 Mei 2025, PLN Wilayah Jawa Barat telah menargetkan pemasangan 5.000 sambungan listrik baru untuk sektor pertanian di daerah pedesaan, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung modernisasi pertanian. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak petani, mempercepat adopsi teknologi berbasis listrik, dan pada akhirnya, mendorong Indonesia menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.