Di tengah tantangan cuaca kemarau yang melanda sebagian wilayah Jawa Tengah, semangat para petani di Kabupaten Kudus patut diacungi jempol. Mereka tetap gigih melaksanakan tandur sawah atau menanam padi di lahan-lahan mereka. Kegigihan ini menjadi bukti ketahanan sektor pertanian dalam menghadapi kondisi alam yang tidak menentu.
Pantauan di beberapa desa di Kecamatan Jekulo dan Bae, Kabupaten Kudus, pada Minggu, 13 April 2025, menunjukkan aktivitas tandur sawah masih terus berlangsung. Para petani terlihat bekerja sama menanam bibit padi di lahan yang sebagian masih memiliki sumber air irigasi meskipun debitnya mulai menyusut. Mereka memanfaatkan setiap tetes air yang ada dengan sistem pengelolaan air yang lebih efisien.
Menurut Bapak Sutrisno (58), seorang petani di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Bae, meskipun kemarau terasa cukup berat tahun ini, para petani di Kudus tidak patah semangat. “Kami tetap berusaha tandur sawah meskipun harus lebih hati-hati dalam mengatur penggunaan air. Kami berharap masih ada hujan yang turun sehingga tanaman padi kami bisa tumbuh dengan baik,” ujarnya saat ditemui di sawahnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Ibu Ir. Endang Sulistyowati, M.Si., mengapresiasi semangat dan kegigihan para petani Kudus. Pihaknya telah berupaya memberikan pendampingan dan bantuan teknis kepada para petani terkait pengelolaan air di musim kemarau, termasuk teknik irigasi hemat air dan pemilihan jenis padi yang lebih tahan kekeringan. “Kami salut dengan semangat para petani yang tetap berupaya menjaga produktivitas pertanian di tengah tantangan cuaca. Pemerintah daerah akan terus mendukung upaya mereka,” kata Ibu Endang saat dihubungi melalui telepon.
Sementara itu, Kapolsek Jekulo, IPTU. Subkhan, S.H., juga turut memberikan dukungan kepada para petani dengan melakukan patroli dan memberikan imbauan terkait keamanan lahan pertanian. Pihaknya berharap situasi kemarau tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan kriminalitas di area persawahan.
Kegigihan para petani Kudus dalam melaksanakan tandur sawah di tengah kemarau ini menjadi inspirasi dan menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Diharapkan, upaya dan kerja keras mereka akan membuahkan hasil yang baik.
Informasi Penting Terkait Pertanian di Musim Kemarau:
- Pengelolaan Air Efisien: Penerapan teknik irigasi hemat air seperti irigasi tetes atau irigasi bergilir menjadi sangat penting di musim kemarau.
- Pemilihan Benih Tahan Kekeringan: Penggunaan varietas padi atau tanaman lain yang lebih tahan terhadap kondisi kekurangan air dapat membantu mengurangi risiko gagal panen.
- Diversifikasi Tanaman: Petani dapat mempertimbangkan untuk menanam jenis tanaman lain yang tidak terlalu membutuhkan banyak air di musim kemarau.
- Asuransi Pertanian: Program asuransi pertanian dapat membantu petani mengurangi risiko kerugian akibat gagal panen karena faktor alam.
- Dukungan Pemerintah: Pemerintah memiliki peran penting dalam memberikan bantuan teknis, infrastruktur irigasi, dan subsidi bagi petani di musim kemarau.
Semangat tandur sawah para petani Kudus di tengah kemarau ini adalah cerminan ketangguhan dan dedikasi mereka terhadap sektor pertanian. Semoga upaya mereka membuahkan hasil yang melimpah.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.