Potensi besar sektor pertanian rempah di Indonesia seringkali terhambat oleh masalah klasik, yaitu panjangnya rantai distribusi pemasaran. Para petani rempah kesulitan untuk mendapatkan harga yang layak bagi hasil panen mereka karena jalur pemasaran yang berliku dan melibatkan banyak perantara. Panjangnya rantai distribusi ini menjadi tantangan signifikan bagi petani rempah dalam memaksimalkan keuntungan dan mengembangkan usaha mereka. Kondisi ini memerlukan solusi strategis agar petani rempah dapat terhubung langsung dengan pasar atau setidaknya memangkas jumlah perantara yang tidak efisien.
Salah satu dampak utama dari panjangnya rantai distribusi adalah terpangkasnya keuntungan yang seharusnya diterima oleh petani rempah. Setelah panen, hasil bumi rempah seringkali berpindah tangan melalui beberapa tingkatan tengkulak atau pedagang perantara sebelum akhirnya mencapai konsumen akhir atau industri pengolahan. Setiap perantara ini tentu mengambil маржа keuntungan, yang secara signifikan mengurangi harga jual di tingkat petani. Akibatnya, meskipun harga rempah di pasaran cukup tinggi, petani hanya menerima sebagian kecil dari nilai tersebut.
Selain itu, panjangnya rantai distribusi juga menyebabkan kurangnya transparansi harga dan informasi pasar bagi petani. Mereka seringkali tidak mengetahui harga jual akhir produk mereka di pasaran, sehingga rentan terhadap praktik spekulasi dan penentuan harga yang tidak adil oleh para perantara. Keterbatasan akses informasi ini menghambat kemampuan petani untuk merencanakan produksi dan pemasaran dengan lebih baik. Mereka juga kesulitan untuk melakukan negosiasi harga yang lebih menguntungkan.
Menurut Ibu Aminah (48 tahun), seorang petani rempah jahe di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat, 18 April 2025, panjangnya rantai distribusi sangat merugikan petani kecil. “Kami ini modalnya kecil, hasil panen juga tidak seberapa. Kalau harus jual lewat banyak tengkulak, harga yang kami terima jadi sangat sedikit. Padahal, konsumen di kota sana belinya mahal. Kami berharap pemerintah bisa membantu memangkas rantai distribusi ini,” ujarnya. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya untuk memperpendek jalur pemasaran petani rempah. Pemerintah dan petani dapat memfasilitasi pembentukan pasar lelang komoditas rempah-rempah, mengembangkan platform pemasaran digital yang menghubungkan petani langsung dengan pembeli, serta mendorong pembentukan kelompok tani yang kuat agar memiliki posisi tawar yang lebih baik. Dengan rantai distribusi yang lebih efisien, diharapkan petani dapat menikmati hasil panen mereka dengan harga yang lebih adil dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.