Perum Bulog terus berupaya mengoptimalkan serapan beras dari para petani beras di seluruh Indonesia, terutama saat musim panen raya seperti saat ini. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan mendatangi langsung para petani beras di sentra-sentra produksi. Langkah “jemput bola” ini bertujuan untuk memangkas rantai distribusi yang panjang, memberikan harga yang lebih baik kepada petani beras, dan sekaligus memperkuat stok beras nasional.
Kegiatan serapan beras langsung oleh Bulog ini terpantau aktif di berbagai daerah penghasil padi utama. Tim Bulog terjun langsung ke lapangan, berkoordinasi dengan kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) untuk melakukan pembelian beras sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Dengan membeli langsung dari petani, Bulog berharap dapat memberikan kepastian harga dan mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak yang seringkali memainkan harga.
Selain itu, langkah ini juga bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan gabah dan beras petani, sehingga petani tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menjual hasil panen mereka. Bulog juga memastikan proses pembelian dilakukan secara transparan dan akuntabel, sehingga petani beras merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi. Kualitas beras yang dibeli juga menjadi perhatian utama Bulog, sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk menjaga kualitas stok beras nasional.
Upaya Bulog untuk lebih dekat dengan petani ini mendapat sambutan positif dari para petani. Bapak Jono (50 tahun), seorang petani padi di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengungkapkan apresiasinya atas langkah Bulog ini. “Kami sangat terbantu dengan Bulog yang langsung datang ke sini. Harganya juga lebih baik dibandingkan kalau kami jual ke tengkulak. Prosesnya juga cepat dan jelas,” ujarnya pada Senin, 14 April 2025, saat tim Bulog melakukan serapan di wilayahnya.
Informasi Penting Terkait Serapan Beras Bulog:
- Inisiatif: Perum Bulog melakukan serapan beras langsung ke petani.
- Tujuan: Memangkas rantai distribusi, memberikan harga lebih baik kepada petani beras, memperkuat stok nasional.
- Metode: Mendatangi langsung sentra produksi, berkoordinasi dengan kelompok tani/Gapoktan.
- Fokus Wilayah: Sentra-sentra produksi padi utama di Indonesia (contoh: Karawang, Jawa Barat).
- Harga Pembelian: Sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
- Proses Pembelian: Transparan dan akuntabel.
- Kualitas Beras: Sesuai standar Bulog.
- Respon Petani: Positif dan apresiatif.
Langkah aktif Bulog dalam menjemput bola ke petani beras ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Dengan serapan yang optimal dan harga yang stabil, diharapkan sektor pertanian padi di Indonesia semakin kuat dan berdaya saing.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.