Di tengah kemajuan zaman, pendidikan karakter dan keterampilan praktis bagi anak-anak menjadi semakin penting. Menyadari hal ini, Kelompok Tani Parikesit, sebuah perkumpulan petani lokal yang berdedikasi, mengambil inisiatif untuk membiasakan siswa sekolah dasar (SD) dengan kegiatan mengolah lahan pertanian. Program edukasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap pertanian sejak dini, sekaligus memberikan pemahaman langsung tentang asal-usul pangan.
Kegiatan edukatif ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Mei 2025, mulai pukul 09:00 hingga 12:00 WIB, di area lahan percontohan milik Kelompok Tani Parikesit yang berlokasi di Desa Subur Makmur, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Sebanyak 45 pelajar dari SD Negeri 1 Cipta Karya, didampingi oleh tiga guru pembimbing dan para anggota kelompok tani, tampak bersemangat mengikuti setiap tahapan. Mereka diajarkan mulai dari teknik dasar mengolah tanah, seperti menggemburkan dan membuat bedengan, hingga cara menanam bibit sayuran seperti bayam dan kangkung.
Inisiatif Kelompok Tani Parikesit ini lebih dari sekadar memberikan pengalaman fisik. Para siswa juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya menjaga kesuburan tanah, penggunaan pupuk organik, dan siklus hidup tanaman. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan, kesabaran dalam menunggu hasil, serta penghargaan terhadap jerih payah para petani yang menyediakan pangan bagi kita semua. Ini adalah upaya nyata untuk memperkenalkan sektor pertanian yang berkelanjutan kepada generasi penerus.
Ketua Kelompok Tani Parikesit, Bapak Slamet Riyadi (55 tahun), menjelaskan bahwa program ini akan diusahakan rutin dilaksanakan dua kali dalam sebulan, khususnya pada musim tanam. “Kami ingin anak-anak tahu bahwa makanan itu tidak muncul begitu saja di piring. Ada proses panjang yang melibatkan alam dan kerja keras manusia,” ujar Bapak Slamet dalam sesi demonstrasi cara menanam. “Dengan begini, semoga mereka lebih peduli dan mencintai pertanian.”
Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, melalui Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar, Ibu Kartika Sari, S.Pd., M.Ed., yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap program kolaboratif ini. “Ini adalah pembelajaran kontekstual yang sangat baik. Kelompok Tani Parikesit telah memberikan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan di ruang kelas,” pujinya. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat menjadi model bagi daerah lain untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dan pertanian ke dalam kurikulum sekolah dasar.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.