Press "Enter" to skip to content

Bau Menyengat Kerugian Besar: Mengenal Jenis Hama Walang Sangit dan Strategi Pembasmian Efektif

Dalam dunia pertanian, petani seringkali berhadapan dengan berbagai tantangan, salah satunya adalah serangan hama. Berbagai jenis hama dapat mengancam hasil panen, dan salah satu jenis hama yang sangat merugikan, terutama pada tanaman padi, adalah walang sangit (Leptocorisa oratorius). Bau menyengat yang dikeluarkan oleh jenis hama ini tidak hanya mengganggu tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani.

Walang sangit merupakan jenis hama serangga yang memiliki ciri khas bau menyengat yang dikeluarkan sebagai mekanisme pertahanan diri. Hama ini menyerang tanaman padi pada fase pengisian bulir. Nimfa dan imago (dewasa) walang sangit menghisap cairan bulir padi yang sedang berkembang, menyebabkan bulir menjadi hampa atau kualitasnya menurun. Serangan walang sangit dapat mengakibatkan penurunan hasil panen hingga 50% jika tidak dikendalikan dengan baik.

Dampak serangan jenis hama walang sangit tidak hanya pada kuantitas hasil panen. Kualitas beras yang dihasilkan juga menjadi buruk karena bulir yang terserang menjadi легкий dan mengandung sedikit pati. Hal ini tentu saja menurunkan nilai jual hasil panen petani. Selain itu, bau menyengat yang ditinggalkan oleh walang sangit dapat melekat pada gabah dan beras, sehingga mengurangi daya tarik konsumen.

Oleh karena itu, pengendalian dan pembasmian jenis hama walang sangit menjadi sangat penting bagi petani padi. Berbagai strategi pengendalian dapat diterapkan, mulai dari cara tradisional hingga penggunaan insektisida. Pengendalian tradisional meliputi penanaman serempak untuk memutus siklus hidup hama, sanitasi lahan untuk mengurangi tempat persembunyian, serta penggunaan musuh alami seperti parasitoid telur walang sangit (Anastatus sp.).

Penggunaan insektisida kimia menjadi pilihan lain jika populasi walang sangit telah mencapai ambang batas ekonomi. Pemilihan jenis insektisida dan waktu aplikasi yang tepat sangat penting untuk efektivitas pengendalian dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan serta musuh alami.

Menurut data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah yang dirilis pada 20 April 2025, serangan walang sangit seringkali meningkat pada musim panen kedua (gadu) karena kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakannya. Petugas Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) secara aktif melakukan pemantauan populasi walang sangit dan memberikan rekomendasi pengendalian kepada petani.

Di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, petani juga memanfaatkan atraktan alami seperti ekstrak keong mas untuk menarik walang sangit agar mudah ditangkap dan dimusnahkan. Metode ini merupakan salah satu alternatif pengendalian yang lebih ramah lingkungan.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.