Press "Enter" to skip to content

Dukungan Pertanian: Kementan Siap Fasilitasi Akses Perbankan bagi Petani Sulsel

Sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia, dan peran petani sangat vital dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk mengoptimalkan potensi ini, Dukungan Pertanian yang komprehensif sangat diperlukan, terutama dalam hal akses terhadap modal. Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif menunjukkan komitmennya untuk memfasilitasi akses perbankan bagi para petani di Sulawesi Selatan (Sulsel), memastikan mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) telah berulang kali menekankan pentingnya Dukungan Pertanian dari berbagai pihak, khususnya lembaga keuangan. Akses terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu instrumen utama yang didorong Kementan. Dengan adanya KUR, petani dapat memperoleh modal dengan bunga rendah untuk pengembangan usaha, pembelian bibit unggul, pupuk, alat pertanian modern, hingga biaya operasional lainnya. Ini adalah solusi konkret untuk mengatasi kendala permodalan yang sering dihadapi petani.

Kementan tidak hanya mendorong ketersediaan KUR, tetapi juga secara proaktif menjembatani petani dengan perbankan. Ini melibatkan sosialisasi program, pendampingan dalam proses pengajuan, hingga membantu petani melengkapi persyaratan administrasi. Target penyaluran KUR untuk sektor pertanian di Sulsel pada tahun 2023 adalah mencapai Rp 6 triliun, sebuah angka ambisius yang menunjukkan besarnya harapan pemerintah terhadap sektor ini. Angka ini juga merefleksikan potensi pertanian di Sulsel yang besar dan perlu dimaksimalkan melalui Dukungan Pertanian yang terstruktur.

Selain fasilitasi akses perbankan, Kementan juga menyediakan program pendampingan yang berkelanjutan. Bersama dengan dinas pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten, Kementan memberikan bimbingan teknis mengenai praktik budidaya terbaik, pengelolaan keuangan usaha tani, hingga strategi pemasaran. Pendampingan ini bertujuan memastikan bahwa dana KUR dimanfaatkan secara efektif dan efisien, sehingga usaha petani berkembang dan mereka mampu memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu. Misalnya, pada Senin, 20 Mei 2025, Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan pelatihan daring tentang “Pengelolaan Keuangan Sederhana bagi Petani Penerima KUR” yang diikuti oleh lebih dari 300 petani.

Melalui pendekatan holistik ini, Dukungan Pertanian yang diberikan Kementan diharapkan mampu memberdayakan petani di Sulawesi Selatan. Peningkatan akses terhadap permodalan dan bimbingan yang tepat akan mendorong peningkatan produksi pertanian, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan pertanian Indonesia.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.