Press "Enter" to skip to content

Ancaman Kedaulatan Pangan: Degradasi Lahan dan Krisis Produksi Benih Unggul

Kedaulatan pangan adalah pilar utama ketahanan nasional sebuah negara. Namun, di Indonesia, sektor pertanian pangan menghadapi ancaman serius yang dapat mengganggu kedaulatan tersebut, yaitu degradasi lahan dan krisis produksi benih unggul. Kedua isu ini saling terkait dan berpotensi menurunkan produktivitas pertanian secara drastis jika tidak segera diatasi dengan kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.

Degradasi lahan merujuk pada penurunan kualitas tanah pertanian akibat berbagai faktor seperti erosi, pencemaran, salinisasi, dan kehilangan bahan organik. Konversi lahan pertanian menjadi permukiman atau industri juga memperparah kondisi ini, mengurangi luas lahan produktif yang tersedia. Penggunaan pupuk kimia berlebihan tanpa diimbangi dengan pupuk organik juga turut mempercepat penurunan kesuburan tanah. Akibatnya, lahan yang dulunya subur kini membutuhkan lebih banyak input untuk menghasilkan panen yang sama, bahkan seringkali dengan kualitas yang menurun.

Selain degradasi lahan, krisis produksi benih unggul juga menjadi momok bagi petani. Ketersediaan benih yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan kondisi iklim serta tanah lokal sangat esensial untuk mencapai hasil panen yang optimal. Namun, seringkali petani menghadapi kesulitan dalam mendapatkan benih unggul yang terjamin mutunya, baik karena ketersediaan yang terbatas maupun harga yang tidak terjangkau. Ketergantungan pada benih impor juga menjadi isu, yang dapat memengaruhi biaya produksi dan stabilitas pasokan.

Dampak dari degradasi lahan dan krisis benih unggul ini sangat terasa pada produktivitas pertanian. Hasil panen menjadi tidak stabil, pendapatan petani menurun, dan pada akhirnya dapat mengancam pasokan pangan nasional. Untuk mengatasi ini, diperlukan strategi komprehensif. Upaya rehabilitasi lahan, penerapan praktik pertanian berkelanjutan, serta pengembangan varietas benih unggul lokal yang tahan hama dan penyakit adalah langkah krusial. Pusat Riset Pertanian pada tahun 2024 misalnya, meluncurkan varietas padi baru yang tahan kekeringan, sebagai bagian dari upaya peningkatan ketahanan benih.

Masa depan kedaulatan pangan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana kita mengatasi degradasi lahan dan memastikan ketersediaan benih unggul. Investasi dalam penelitian dan pengembangan pertanian, edukasi petani, serta kebijakan yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga lahan tetap produktif dan memastikan pasokan pangan yang mencukupi untuk generasi mendatang.

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.